Ringkasan Khotbah, Minggu, 12 Juni 2016, Oleh Gembala Jemaat GKII Tuka Dalung
A.
PENDAHULUAN
Taat
beribadah adalah salah satu ciri kehidupan jemaat mula-mula, sebagai bentuk
ketaatan mereka sebagai komunitas yang baru percaya kepada Tuhan oleh
pemberitaan rasul-rasul. Ketaatan mereka ditandai dengan kasih kepada sesama
dan kasih kepada Tuhan.
Mereka
nampak tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya, apa yang ada pada mereka
adalah kepunyaan bersama, sehingga tidak ada yang merasa kelebihan dan tidak
ada yang merasa kekurangan (Ay. 45). Sesuai dengan thema kita, bukan ini yang
akan menjadi topik kita, kita akan fokus kepada pokok pembahasan disekitar taat
beribadah.
Untuk
menemukan sebuah gambaran yang jelas tentang kehidupan jemaat mula-mula yang
taat beribadah kepada Tuhan, kita akan melihat secara khusus yang menjadi ayat
kunci kita pada hari ini, yaitu;
Ayat 42: Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
Ayat 46: Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan
makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
Ayat 47” sambil
memuji Allah. Dan mereka disukai
semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.
Dalam ayat-ayat tersebut
ada beberapa hal yang menggambarkan kehidupan yang beribadah, yaitu;
1. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan
2. Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
3. Berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah
4. Bergembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah
B.
IDE POKOK
Berdasarkan
pada beberapa hal yang menggambarkan ketaatan mereka dalam beribadah yang
kemudian akan menjadi pola kita sebagai bentuk ketaatan kita kepada Tuhan, kita
akan melihat beberapa hal, yaitu;
1. Bertekun
Dalam Mengikuti Persekutuan dan Pengajaran Firman Tuhan dan Berdoa Bersama (Ay.
42)
Salah satu ciri Kekristenan
adalah persekutuan. Lebih luas lagi, persekutuan itu bukan hanya berarti
perkumpulan tetapi lebih dalam lagi berarti persatuan, yaitu orang-orang yang
memiliki kepentingan yang sama (KBBI).
Persekutuan Kristen adalah
persekutuan yang ditandai dengan persatuan, meletakan perbedaan yang dapat
merusak kebersamaan, atau tidak berusaha mempertahankan apa yang dipandangnya atau
dianggapnya sebagai yang benar.
Persekutuan jemaat mula-mula
ditandai dengan persatuan sehingga persekutuan itu menjadi kuat dan diberkati
(Ay. 46-47).
Gereja Kemah Injil Indonesia
(GKII) ada karena Christian & Missionary Alliance (CMA) yang dirintis oleh
Dr. AB. Simpson yang kini sudah tersebar di delapan puluhan Negara di dunia
yang diawali dengan persekutuan sesuai dengan namanya. Bertekun dalam
memberitakan Firman Tuhan sehingga menjadi salah satu organisasi terbesar di
dunia.
Setiap orang Kristen akan
diberkati oleh Tuhan menjadi besar, Gereja akan diberkati oleh Tuhan menjadi
besar, jika orang Kristen atau Gereja sadar akan kebutuhannya terhadap
persekutuan, yang merangsang dirinya untuk bertekun dalam setiap persekutuan
yang ditandai dengan persatuan dan ketaatan melakukan firman-Nya.
2. Bertekun
Dalam Pertemuan Ibadah Raya (Ay. 46).
Ciri yang berikutnya yang
menggambarkan ketaatan jemaat mula-mula beribadah kepada Tuhan adalah tiap-tiap
hari mereka berada dalam Bait Allah.
Gairah keimanan mereka
meluap-luap karena mereka telah mengenal kebenaran melalui khotbah yang
disampaikan oleh Rasul Petrus. Tidak ada hari tersisa bagi mereka untuk
meninggalkan Bait Allah. Tiap-tiap hari mereka tidak pernah absen dalam
pertemuan ibadah. Mereka mengisi kerohanian mereka yang baru tumbuh dengan
kesibukan mencari Tuhan dan memahami firman-Nya (Ay. 42, 46).
Berbeda dengan kehidupan orang
Kristen zaman sekarang, begitu banyak orang mengabaikan kebutuhan rohani mereka.
Memberikan waktu yang hanya satu sampai dua jam dalam seminggu untuk pertemuan
ibadah Raya diabaikan dengan berbagai macam alasan. Meminta kepada Tuhan supaya
Ia memaklumi alasan dan perasaannya, lupa bahwa kitalah yang membutuhkan Tuhan
dan bukan Tuhan membutuhkan kita. Tanpa disadari kita yang mengatur Tuhan bukan
kita yang mengikuti atau menaati kehendak-Nya. Ini sangat berbahaya sekali bagi
kekristenan.
3. Menyembah
Tuhan Dalam ketulusan dan Keikhlasan (Ay. 46-47a).
Ketekunan mereka berkumpul di
Bait Allah ditandai dengan ketulusan dan keikhlasan, baik kepada sesama, maupun
di hadapan Tuhan. Kepada sesama, mereka rela berbagi dengan apa yang mereka
miliki tanpa takut kehilangan (Ay. 44). Kepada Tuhan, mereka memberikan
totalitas kehidupannya untuk menyembah dan memuliakan Tuhan dengan gembira dan
tulus hati (Ay. 46-47).
Itulah bentuk ibadah yang sesungguhnya.
Ada orang yang menganggap dirinya beribadah, namun tidak peduli dengan
sesamanya. Sikap hidup orang yang beribadah nampak dalam tindakannya yang tulus
dan ikhlas kepada sesamanya, dan itu nampak dan dibuktikan dalam kehidupan
jemaat mula-mula yang baru percaya kepada Tuhan.
Realita yang sering kita
jumpai dalam kehidupan orang Kristen sekarang, jangankan tulus kepada sesama,
ibadahnya kepada Tuhan saja tidak tulus, masih terbelelnggu dengan kesenangan
sesaat. Fisiknya boleh ada di dalam Gereja tetapi hatinya melanglang buana
sampai ke dunia di mana tidak ada kehidupan nyata, yaitu dunia maya. Di manakah
ketulusan dan keikhlasan kita menyembah dan memuliakan Tuhan sebagai bentuk
rasa hormat dan ketaatan kita kepada-Nya?
C.
KESIMPULAN
Bentuk
ketaatan jemaat mula-mula ditanda dengan ketekunan mereka dalam setiap
persekutuan dimana firman Tuhan diberitakan untuk mengisi kerohanian mereka
yang baru percaya kepada Tuhan.
Mereka
sibuk membangun komunitas mereka dalam persekutuan yang mempersatukan, tidak
melalaikan waktu-waktu ibadah di Bait Allah dan hidup dalam ketulusan dan
keikhlasan baik di hadapan sesama, maupun di hadapan Tuhan, sehingga Tuhan
memberkati mereka baik secara kualitas keimanan maupun secara kuantitas (Ay.
47b).
D.
PENERAPAN
Jemaat
mula-mula telah memberikan gambaran yang sangat jelas kepada kita sebagai
orang-orang yang percaya kepada Tuhan pada zaman sekarang ini.
Jika
kita merindukan diberkati oleh Tuhan seperti mereka, mari lakukan bagian kita,
melalui ketaatan beribadah; tekun dalam persekutuan, setia ke Gereja, melayani
Tuhan dan sesama dalam ketulusan dan keikhlasan. Tuhan Yesus Memberkati…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah Komentar yang tidak mengandung sara. Komentar yang tidak sopan tidak mengikuti aturan akan di delete. Tuhan Yesus Memberkati...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.