"DIALAH YANG KAMI BERITAKAN, APABILA TIAP-TIAP ORANG KAMI NASIHATI DAN TIAP-TIAP ORANG KAMI AJARI DALAM SEGALA HIKMAT, UNTUK MEMIMPIN TIAP-TIAP ORANG KEPADA KESEMPURNAAN DALAM KRISTUS. ITULAH YANG KUUSAHAKAN DAN KUPERGUMULKAN DENGAN SEGALA TENAGA SESUAI DENGAN KUASA-NYA, YANG BEKERJA DENGAN KUAT DI DALAM AKU." (KOLOSE 1:28-29)

JEMAAT YANG TAAT BERIBADAH



Ringkasan Khotbah, Minggu, 12 Juni 2016, Oleh Gembala Jemaat GKII Tuka Dalung

Scripture: Kisah Rasul 2:41-47

 A.   PENDAHULUAN
Taat beribadah adalah salah satu ciri kehidupan jemaat mula-mula, sebagai bentuk ketaatan mereka sebagai komunitas yang baru percaya kepada Tuhan oleh pemberitaan rasul-rasul. Ketaatan mereka ditandai dengan kasih kepada sesama dan kasih kepada Tuhan.

Mereka nampak tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya, apa yang ada pada mereka adalah kepunyaan bersama, sehingga tidak ada yang merasa kelebihan dan tidak ada yang merasa kekurangan (Ay. 45). Sesuai dengan thema kita, bukan ini yang akan menjadi topik kita, kita akan fokus kepada pokok pembahasan disekitar taat beribadah.

Untuk menemukan sebuah gambaran yang jelas tentang kehidupan jemaat mula-mula yang taat beribadah kepada Tuhan, kita akan melihat secara khusus yang menjadi ayat kunci kita pada hari ini, yaitu;

Ayat 42: Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Ayat 46: Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Ayat 47” sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Dalam ayat-ayat tersebut ada beberapa hal yang menggambarkan kehidupan yang beribadah, yaitu;
1.    Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan
2.    Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
3.    Berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah
4.    Bergembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah

B.   IDE POKOK
Berdasarkan pada beberapa hal yang menggambarkan ketaatan mereka dalam beribadah yang kemudian akan menjadi pola kita sebagai bentuk ketaatan kita kepada Tuhan, kita akan melihat beberapa hal, yaitu;

  1. Bertekun Dalam Mengikuti Persekutuan dan Pengajaran Firman Tuhan dan Berdoa Bersama (Ay. 42)
Salah satu ciri Kekristenan adalah persekutuan. Lebih luas lagi, persekutuan itu bukan hanya berarti perkumpulan tetapi lebih dalam lagi berarti persatuan, yaitu orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama (KBBI).

Persekutuan Kristen adalah persekutuan yang ditandai dengan persatuan, meletakan perbedaan yang dapat merusak kebersamaan, atau tidak berusaha mempertahankan apa yang dipandangnya atau dianggapnya sebagai yang benar.

Persekutuan jemaat mula-mula ditandai dengan persatuan sehingga persekutuan itu menjadi kuat dan diberkati (Ay. 46-47).

Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) ada karena Christian & Missionary Alliance (CMA) yang dirintis oleh Dr. AB. Simpson yang kini sudah tersebar di delapan puluhan Negara di dunia yang diawali dengan persekutuan sesuai dengan namanya. Bertekun dalam memberitakan Firman Tuhan sehingga menjadi salah satu organisasi terbesar di dunia.

Setiap orang Kristen akan diberkati oleh Tuhan menjadi besar, Gereja akan diberkati oleh Tuhan menjadi besar, jika orang Kristen atau Gereja sadar akan kebutuhannya terhadap persekutuan, yang merangsang dirinya untuk bertekun dalam setiap persekutuan yang ditandai dengan persatuan dan ketaatan melakukan firman-Nya.

   2. Bertekun Dalam Pertemuan Ibadah Raya (Ay. 46).
Ciri yang berikutnya yang menggambarkan ketaatan jemaat mula-mula beribadah kepada Tuhan adalah tiap-tiap hari mereka berada dalam Bait Allah.

Gairah keimanan mereka meluap-luap karena mereka telah mengenal kebenaran melalui khotbah yang disampaikan oleh Rasul Petrus. Tidak ada hari tersisa bagi mereka untuk meninggalkan Bait Allah. Tiap-tiap hari mereka tidak pernah absen dalam pertemuan ibadah. Mereka mengisi kerohanian mereka yang baru tumbuh dengan kesibukan mencari Tuhan dan memahami firman-Nya (Ay. 42, 46).

Berbeda dengan kehidupan orang Kristen zaman sekarang, begitu banyak orang mengabaikan kebutuhan rohani mereka. Memberikan waktu yang hanya satu sampai dua jam dalam seminggu untuk pertemuan ibadah Raya diabaikan dengan berbagai macam alasan. Meminta kepada Tuhan supaya Ia memaklumi alasan dan perasaannya, lupa bahwa kitalah yang membutuhkan Tuhan dan bukan Tuhan membutuhkan kita. Tanpa disadari kita yang mengatur Tuhan bukan kita yang mengikuti atau menaati kehendak-Nya. Ini sangat berbahaya sekali bagi kekristenan.

  3. Menyembah Tuhan Dalam ketulusan dan Keikhlasan (Ay. 46-47a).
Ketekunan mereka berkumpul di Bait Allah ditandai dengan ketulusan dan keikhlasan, baik kepada sesama, maupun di hadapan Tuhan. Kepada sesama, mereka rela berbagi dengan apa yang mereka miliki tanpa takut kehilangan (Ay. 44). Kepada Tuhan, mereka memberikan totalitas kehidupannya untuk menyembah dan memuliakan Tuhan dengan gembira dan tulus hati (Ay. 46-47).

Itulah bentuk ibadah yang sesungguhnya. Ada orang yang menganggap dirinya beribadah, namun tidak peduli dengan sesamanya. Sikap hidup orang yang beribadah nampak dalam tindakannya yang tulus dan ikhlas kepada sesamanya, dan itu nampak dan dibuktikan dalam kehidupan jemaat mula-mula yang baru percaya kepada Tuhan.

Realita yang sering kita jumpai dalam kehidupan orang Kristen sekarang, jangankan tulus kepada sesama, ibadahnya kepada Tuhan saja tidak tulus, masih terbelelnggu dengan kesenangan sesaat. Fisiknya boleh ada di dalam Gereja tetapi hatinya melanglang buana sampai ke dunia di mana tidak ada kehidupan nyata, yaitu dunia maya. Di manakah ketulusan dan keikhlasan kita menyembah dan memuliakan Tuhan sebagai bentuk rasa hormat dan ketaatan kita kepada-Nya?

C.   KESIMPULAN
Bentuk ketaatan jemaat mula-mula ditanda dengan ketekunan mereka dalam setiap persekutuan dimana firman Tuhan diberitakan untuk mengisi kerohanian mereka yang baru percaya kepada Tuhan.

Mereka sibuk membangun komunitas mereka dalam persekutuan yang mempersatukan, tidak melalaikan waktu-waktu ibadah di Bait Allah dan hidup dalam ketulusan dan keikhlasan baik di hadapan sesama, maupun di hadapan Tuhan, sehingga Tuhan memberkati mereka baik secara kualitas keimanan maupun secara kuantitas (Ay. 47b).

D.   PENERAPAN
Jemaat mula-mula telah memberikan gambaran yang sangat jelas kepada kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan pada zaman sekarang ini.

Jika kita merindukan diberkati oleh Tuhan seperti mereka, mari lakukan bagian kita, melalui ketaatan beribadah; tekun dalam persekutuan, setia ke Gereja, melayani Tuhan dan sesama dalam ketulusan dan keikhlasan. Tuhan Yesus Memberkati…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar yang tidak mengandung sara. Komentar yang tidak sopan tidak mengikuti aturan akan di delete. Tuhan Yesus Memberkati...

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.