Sripture: Mark 4:1-20
A. INTRODUCTION
Dalam
perumpamaan tentang seorang penabur, hati manusia dianalogikan dengan ladang
yang ditaburi benih yang baik. Benih yang baik itu adalah firman Tuhan yang
disampaikan, firman yang menentukan kualitas keimanan seseorang sehingga dapat
menghasilkan buah seperti benih yang jatuh di tanah yang baik, benih itu tumbuh
subur dan menghasilkan buah yang banyak, ada yang tiga puluh kali lipat, ada
yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat (Ay. 8).
Dalam
perumpamaan ini Tuhan Yesus memberikan beberapa gambaran tentang keberadaan
hati manusia yang ditaburi benih firman Tuhan:
1.
Seperti ladang di pinggir jalan yang
rentan dengan bahaya pencurian (Ay. 4, 15).
2.
Digambarkan seperti ladang yang
berbatu-batu yang rentan dengan pertumbuhan yang kerdil dan kematian (Ay. 5-6,
16-17).
3.
Seperti ladang yang penuh dengan
semak duri yang rentan dengan tekanan dan ketakutan (Ay. 7, 18-19). dan;
4.
Ladang yang subur, yang menumbuhkan
dan menghasilkan buah-buah berpuluh-puluh kali lipat bahkan hingga seratus kali
lipat (Ay. 8, 20).
Berhubungan
dengan tema kita hari ini, tentang “Benih Yang Hilang”, maka secara khusus kita
akan melihat gambaran hati manusia yang menerima firman Tuhan seperti ladang di
pinggir jalan.
B. CONTENT/ IDEA
Ladang di pinggir
jalan adalah ladang yang minim pengawasan dan rentan dengan pencurian. Hal
inilah yang menyebabkan, mengapa benih-benih yang baik itu bisa hilang. Berikut
adalah gambaran tentang benih yang hilang itu;
1.
Benih Yang Hilang Adalah Firman Yang
Tidak Mendapat Respon Yang Baik Dalam Hati Manusia.
Orang yang
mendengar firman Tuhan, namun tidak merespon dengan baik bahkan mengabaikannya
ibarat benih yang jatuh di pinggir jalan, belum sempat benih itu tumbuh,
burung-burung datang untuk memakannya.
Tipe hati manusia
yang pertama, digambarkan seperti ladang di pinggir jalan. Benih firman Tuhan
yang disampaikan tidak dapat mengubah hidupnya, firman Tuhan tidak mendapat
tempat di hatinya. Hal ini dijadikan kesempatan oleh iblis untuk mencari
keuntungan, menutup hati orang yang mendengar firman Tuhan, sehingga ia
kehilangan berkat.
Benih firman
Tuhan menjadi benih yang hilang, bukan karena kesalahan yang menaburkan, tetapi
ladang itu sendiri, yaitu hati manusia yang tidak dijaga dengan penuh
kewaspadaan, sehingga rentan dangan pencurian. Sama seperti seorang keeper
tanpa gawang, kalau ia tidak dapat menangkap bola dengan baik, maka bola itu
akan melewati batas bahkan keluar lapangan. Oleh karena itu perlu bagi kita
untuk menjaga hati kita tetap bersih supaya kita dapat menangkap pesan firman
Tuhan dengan baik (Ams. 4:23).
Hati manusia
harus dibersikan dengan ketulusan dan kerelaan untuk menerima firman Tuhan itu,
sehingga benih unggul, yaitu firman Tuhan jatuh pada tanah yang subur /hati bersih,
sehingga benih itu tidak hilang melainkan tumbuh dan berbuah banyak. Semua yang
menghalangi benih itu untuk tumbuh harus dibersihkan.
Jangan
menolak firman Tuhan yang ditaburkan di hati kita itu untuk tumbuh. Jika firman
Tuhan itu tumbuh apalagi sampai menghasilkan buah yang banyak, itu adalah tanda
dari kualitas dan mutu keimanan yang baik yang selalu menjaga kemurnian hatinya
tetap bersih.
2.
Benih Yang Hilang Adalah Firman Yang
Dicuri Oleh Iblis Dari Hati Manusia.
Burung-burung
yang datang untuk memakan benih yang jatuh dipinggir jalan itu adalah iblis
(Ay. 4, 15). Iblis memanfaatkan kerasnya
hati manusia yang tidak merespon firman Tuhan dengan baik. Iblis merampas dan
mencurinya. Belum saja sempat tumbuh, benih-benih yang baik itu sudah hilang.
Iblis
menangkap setiap kesempatan dengan cepat dan tepat, tanpa menunda apalagi
menunggu. Benih-benih yang jatuh di pinggir jalan tidak dibiarkan sampai
tumbuh, seperti burung-burung yang lapar yang sulit menemukan makanannya di
padang gurun (Ay.4).
Iblis selalu
memanfaatkan waktu-waktu kelalaian manusia. Iblis tidak pernah mau menghendaki
benih-benih firman Tuhan itu tumbuh dalam hati manusia sehingga menghasilkan
hati yang keras dan sulit untuk dibentuk menjadi sempurna melalui ukiran-ukiran
firman Tuhan.
Jika hati
manusia berlambat-lambat untuk menangkap pesan Tuhan melaui firman-Nya, maka
iblis akan lebih dahulu menangkapnya. Firman Tuhan tidak memberi faedah karena
firman itu sudah dicuri oleh iblis, dan kecenderungan yang akan terjadi adalah
menyalahkan yang menabur benih itu atau yang menyampaikan firman Tuhan itu.
Hati manusia yang demikian sudah sangat sulit untuk dibentuk, kecuali Roh Kudus
berkenan melakukan melalui dorongan dalam hati sehingga siap untuk mencerna
setiap firman yang di dengar, baik tentang hak yang harus diterima dan
kewajiban yang harus diberikan.
Gambaran hati
manusia yang sulit dibentuk oleh firman Tuhan adalah karena binih firman Tuhan
itu sudah dicuri oleh iblis, sehingga tidak dapat mengubah kerasnya hati
manusia. Memberontak terhadap firman Tuhan. itulah benih yang hilang.
C. CONCLUSION
Benih yang hilang adalah firman
yang tidak mendapat respon dalam hati manusia. Menolak untuk dibentuk oleh
firman Tuhan. menolak firman Tuhan itu tumbuh dalam hati dan menghasilkan buah
yang banyak.
Benih yang hilang adalah firman
Tuhan yang dirampas dan dicuri oleh iblis dari hati manusia karena tidak dijaga
dengan segala kewaspaan melalui ketaatan, kerelaan dan ketulusan untuk menerima
setiap benih firman yang disampaikan.
D. APPLICATION
Supaya
benih-benih firman Tuhan tidak dicuri oleh iblis, mari kita merespon setiap
firman Tuhan yang disampaikan. Jangan pernah berpikir bahwa firman Tuhan yang
disampaikan sengaja dipersiapkan untuk menelanjangi diri, menenyerang individu
atau kelompok tertentu, melainkan menerimanya sebagai bentuk ketaatan kepada
Tuhan untuk hasil yang lebih baik, yaitu kualitas keimanan yang bermutu,
menghasilkan buah-buah yang banyak (Ay. 8).
Tuhan sudah
memanggil penabur-penabur untuk bekerja di ladang-Nya, menghormati dia berarti
menghormati Tuhan dan firman-Nya.
Kita
membersihkan hati kita, supaya siap untuk ditaburi benih yang baik setiap hari.
Semakin banyak benih yang tumbuh dengan baik, semakin banyak buah yang akan
dihasilkannya. Jika hati kita tidak dibersihkan maka benih firman Tuhan tidak
dapat tumbuh dengan baik, bahkan akan menjadi benih yang hilang, karena ada
iblis yang selalu melihat kesempatan dalam melakukan aksinya. Iblis adalah pencuri
yang ulung. Hati-hatilah! Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah Komentar yang tidak mengandung sara. Komentar yang tidak sopan tidak mengikuti aturan akan di delete. Tuhan Yesus Memberkati...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.