"DIALAH YANG KAMI BERITAKAN, APABILA TIAP-TIAP ORANG KAMI NASIHATI DAN TIAP-TIAP ORANG KAMI AJARI DALAM SEGALA HIKMAT, UNTUK MEMIMPIN TIAP-TIAP ORANG KEPADA KESEMPURNAAN DALAM KRISTUS. ITULAH YANG KUUSAHAKAN DAN KUPERGUMULKAN DENGAN SEGALA TENAGA SESUAI DENGAN KUASA-NYA, YANG BEKERJA DENGAN KUAT DI DALAM AKU." (KOLOSE 1:28-29)

JEMAAT YANG TAAT BERIBADAH PART 2



Ringkasan Khotbah Minggu, 19 Juni 2016, Oleh Gembala Jemaat GKII Tuka Dalung

Scripture: Joshua 24:14-24

A.   PENDAHULUAN
Dalam Pembacaan Firman Tuhan pada hari ini, sebelum Yosua menyerukan supaya bangsa Israel untuk menentukan sikap mereka dalam hal beribadah kepada Tuhan, ia melandaskan dengan menceritakan sekilas tentang sejarah perjalanan nenek moyang mereka dan perbuatan-perbuatan tangan Tuhan bagi bangsa Israel (Yos. 24:1-12), sehingga pada akhirnya mereka dapat menikmati apa yang baik dari Tuhan (Yos. 24:13).

Berdasarkan pada apa yang telah disampaikan oleh Yosua tentang kasih sayang Tuhan kepada bangsa Israel dengan menunjukkan kepedulian-Nya kepada umat-Nya, Yosua menegaskan kepada bangsa itu mulai dengan kalimat “Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN…”. (Ay. 14a).

Takut akan Tuhan adalah permulaan dari tindakan mereka dalam mengambil sikap berikutnya, yaitu TAAT BERIBADAH hanya kepada TUHAN saja (Ay. 14b). Tanpa rasa takut dan hormat kepada TUHAN, ibadah yang akan mereka lakukan akan menjadi  sia-sia saja. Ibadah itu akan menjadi ibadah tanpa kehadiran TUHAN, karena dalam ibadah itu mereka sedang menTUHANkan kenyamanan sesaat dengan memngikuti kehendak diri yang sama artinya dengan membayangkan allah lain yang bukan TUHAN yang layak menerima pujian dan penyembahan, yang pada akhirnya TUHAN bertindak berbeda, tidak seperti yang kita harapkan (Ay. 20).

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dengan baik dan benar bagaimana sikap kita sebagai umat TUHAN untuk TAAT BERIBADAH yang didahului dengan hidup takut akan TUHAN. Yosua menyerukan kepada bangsa Israel bahwa mereka harus menentukan sikap dan memilih untuk beribadah dengan sikap yang benar dan berkenan di hadapan TUHAN.

Ibadah adalah menerima untuk memberi dan memberi untuk menerima. Bangsa Israel sudah menerima apa yang baik dari TUHAN, oleh karena itu bangsa Israel juga harus memberi bagi Tuhan dengan mengambil sikap TAAT untuk BERIBADAH, dengan demikian TUHAN juga akan memberi kehidupan bagi bangsa itu (Ay. 20).

B.   IDE POKOK
Berdasarkan pada pembacaan Kitab Suci pada hari ini dan dengan uraian di atas, bagaimana kita hidup dalam ketaatan beribadah kepada TUHAN? Yosua memberikan pengertian tentang hidup TAAT BERIBADAH kepada TUHAN, sebagai berikut;

1.    Ibadah Yang Dilakukan Dengan Tulus, Ikhlas Dan Setia Kepada TUHAN (Ay. 14a).
Ada tiga kata menarik yang disampaikan oleh Yosua kepada bangsa Israel dalam hal ibadah yang harus mereka lakukan kepada TUHAN, sebagai gambaran ketaatan dalam beribadah kepada-Nya, yaitu, TULUS, IKHLAS dan SETIA.

TULUS artinya sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dari hati yg suci), Jujur, Tidak pura-pura, tidak serong, tulus hati (KBBI). Berdasarkan Pengertian dari Bahasa Aslinya (Ibrani: Tamiym), Without blemish (Tanpa Cacat/ Noda), Perfect (Sempurna), Upright (Tegak Lurus, Jujur dan Tulus),   Sincerely (Dengan Sungguh-sungguh), Complete (Lengkap, menyeluruh).

Berdasarkan pada pengertian itu, secara sederhana ibadah yang tulus dapat diartikan bahwa, ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh kepada TUHAN, tanpa cacat dan noda yang keluar dari dalam hati yang suci.

IKHLAS Artinya adalah kerelaan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan Truth (Kebenaran) atau True (Benar, Sejati) berasal dari kata Ibrani Emeth. Ibadah yang ikhlas adalah ibadah dalam kebenaran (Yoh. 4:23-24), dan ibadah yang sejati (Rm. 12:1-2). Ikhlas beribadah juga dapat berarti rela meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk beribadah kepada TUHAN.

SETIA Artinya, berpegang Teguh, berpendirian kuat, patuh, tekun dan TAAT. Ibadah yang setia adalah ibadah yang dilakukan dengan didasarkan pada keteguhan hati, ketaatan dan kepatuhan kepada kehendak TUHAN, tekun dan tidak memutuskan untuk tidak beribadah.

2.    Ibadah Yang Dilakukan Dengan Komitmen Yang Teguh, Kepada Siapa Kita Beribadah (Ay. 14b-15).
Berdasarkan pada pengalaman bangsa Israel yang disampaikan oleh Yosua, Yosua memberikan tantangan iman kepada bangsa Israel dalam menentukan sikap kepada siapa mereka harus beribadah? Kepada TUHAN atau kepada allah lain yang bukan TUHAN (Ay. 14b-15). Tetapi Yosua berketetapan hati untuk beribadah hanya kepada TUHAN saja. Inilah yang dimaksudkan dengan komitmen beribadah.

Komitmen adalah kebulatan tekad, perjanjian yang harus ditepati. Apa yang dikatakan oleh Yosua di hadapan semua suku bangsa Israel menggambarkan komitmennya untuk beribadah kepada TUHAN saja. Ia berkata; “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN” (Ay. 15b).

Pernyataan Yosua itu mampu mempengaruhi seluruh bangsa Israel untuk mengambil sikap yang tepat, memilih untuk beribadah kepada TUHAN saja (Ay. 16-18, 21), sehingga bangsa Israel beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua (Yos. 24:31). Kalau kita menganggap tidak baik beribadah kepada TUHAN, pilihlah hari ini kepada siapa kamu beribadah (Ay. 15).

C.   KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan Yosua kepada bangsa Israel, TAAT BERIBADAH bukan hanya berarti sekedar datang ke tempat ibadah (gereja). Yosua memberikan pengertian yang sejati kepada bangsa Israel bahwa Ketaatan Berbadah, termasuk di dalamnya adalah sikap dan cara kita melakukannya dengan cara yang benar di hadapan TUHAN.

Sikap yang benar itu adalah ibadah kita harus dilakukan dalam ketulusan, keikhlasan dan kesetiaan kepada TUHAN, dan memiliki keteguhan hati atau komitmen untuk menempatkan TUHAN yang utama (Prioritas) bukan menTUHANkan hal-hal yang lain, yang menyebabkan ibadah kita menjadi sia-sia dan kita kehilangan persekutuan secara pribadi dengan TUHAN.

D.   PENERAPAN
Mari kita menjawab tantangan firman TUHAN seperti bangsa Israel menjawab tantangan Yosua untuk taat beribadah kepada TUHAN. Bangsa Israel menjawab tantangan Yosua bahwa mereka akan beribadah hanya kepada TUHAN saja (Ay. 16-18, 21). Dan dibuktikan, sepanjang zaman Yosua bangsa Israel beribadah kepada TUHAN (Yos. 24:31).

Mari kita memperbaiki sikap kita dalam beribadah, sebab ibadah tanpa sikap yang benar, sama dengan tidak beribadah kepada TUHAN dan Ia akan mengambil apa yang menjadi bagian kita (Ay. 20). Beribadahlah dengan tulus, ikhlas dan setia, prioritaskan TUHAN yang utama dalam ibadah kita. TUHAN YESUS Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar yang tidak mengandung sara. Komentar yang tidak sopan tidak mengikuti aturan akan di delete. Tuhan Yesus Memberkati...

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.