"DIALAH YANG KAMI BERITAKAN, APABILA TIAP-TIAP ORANG KAMI NASIHATI DAN TIAP-TIAP ORANG KAMI AJARI DALAM SEGALA HIKMAT, UNTUK MEMIMPIN TIAP-TIAP ORANG KEPADA KESEMPURNAAN DALAM KRISTUS. ITULAH YANG KUUSAHAKAN DAN KUPERGUMULKAN DENGAN SEGALA TENAGA SESUAI DENGAN KUASA-NYA, YANG BEKERJA DENGAN KUAT DI DALAM AKU." (KOLOSE 1:28-29)

MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH

Ringkasan Khotbah Ibadah Perkaria, Rabu, 13 Juli 2016, Oleh Gembala Jemaat GKII Tuka Dalung



Scripture: Markus 3: 31-35
 

A.   INTRODUCTION
Tuhan Yesus berkata; Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Ay. 35). Pesan yang hendak disampaikan oleh Tuhan Yesus adalah melakukan kehendak Allah.
Dalam percakapan singkat Tuhan Yesus dengan para pendengar-Nya menunjukkan sikap dan ketegasan-Nya kepada setiap orang, tanpa melihat hubungan kekeluargaan dan kekerabatan secara jasmaniah (Ay. 31-33). Sepintas nampaknya Tuhan Yesus menolak ibu dan saudara-saudara-Nya yang hendak menjumpainya, tetapi bukan itu yang hendak ditonjolkan. Tuhan Yesus memiliki prioritas dalam membangun hubungan pribadi dengan Tuhan melalui pengajaran-Nya.
Tuhan Yesus hendak menyatakan kepada setiap orang bahwa yang lebih utama adalah melakukan kehendak Allah di atas kepentingan pribadi dan keluarga. Tuhan Yesus tidak mau pengajaran-Nya terganggu karena urusan keluarga, oleh karena itu, jawaban yang nampaknya kurang nyaman untuk didengar harus mereka sikapi dengan arif dan bijaksana, memahami apa maksud Tuhan Yesus di balik pernyataan-Nya yang membingungkan para pendengarnya termasuk ibu dan saudara-saudara-Nya “… siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?”. (ay. 33).
Pesan yang hendak disampaikan oleh Tuhan Yesus adalah memprioritaskan kehendak Allah, bukan bermaksud untuk menentang ibu dan saudara-saudara-Nya. Melakukan kehendak Allah harus berada pada urutan yang pertama dan utama. Ia telah mengajar bagaimana kita memprioritaskan kehendak Allah; “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33).
Ibu dan saudara-saudara-Nya harus bisa menerima dan memahami apa maksud Tuhan Yesus itu. Sedikitnya ada dua hal penting yang dapat kita tangkap dari sikap dan pernyataan Tuhan Yesus.

B.   CONTENT
Berikut ini adalah pesan yang hendak disampaikan oleh Tuhan Yesus sehubungan dengan melakukan kehendak Allah:

1.    Mendengarkan firman-Nya (Ay. 32,34).
Tuhan Yesus hendak menyampaikan bahwa firman Tuhan lebih berharga dari prioritas kepentingan diri dan keluarga. Itulah sebabnya Tuhan Yesus tidak mau diganngu dengan urusan keluarga pada saat Ia sedang mengajar banyak orang yang duduk disekitar-Nya untuk mendengarkan-Nya.
Firman Tuhan harus menjadi prioritas dan tidak boleh diganggu dengan perkara-perkara duniawi, karena firman Tuhan akan menolong dan memimpin setiap orang untuk melakukan segala sesuatu dengan rasa takut dan hormat kepada kehendak Tuhan. Firman Tuhan adalah pentunjuk jalan kehidupan, itulah sebabnya Pemazmur berkata; “firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm. 119:105).
Inilah yang hendak disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada ibu dan saudara-saudara-Nya. Mereka juga harus memprioritaskan firman Tuhan.

2.    Orang Yang melakukan kehendak Allah adalah saudara-saudara Tuhan (Ay. 35).
Pada kesempatan yang sama, Tuhan Yesus juga menyampaikan pesan yang sangat indah kepada semua orang yang taat melakukan kehendak Allah. Ibu dan saudara-saudara-Nya hanya melihat hubungan kekeluargaan secara jasmaniah, mereka belum memahami yang terutama dalam hubungan kekeluargaan adalah hubungan secara rohani, yaitu memiliki tujuan yang sama dalam melakukan kehendak Allah.  Tuhan Yesus melihat dan menunjuk kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya, yaitu, mereka yang mendengarkan-Nya; “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku” (Ay. 34). “Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Ay. 35).
Tuhan Yesus menghendaki kedekatan dengan diri-Nya melalui ketaatan melakukan kehendak Allah yang tidak boleh diukur dari hubungan darah atau kekeluargaan.

C.   CONCLUSION
Pesan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada ibu dan saudara-saudara-Nya adalah mereka harus menempatkan firman Tuhan yang utama di atas kepentingan keluarga. Penyampaian firman Tuhan tidak boleh diganggu dengan perkara-perkara duniawi.
Itulah kehendak Allah. Yang lebih indah lagi adalah bahwa Tuhan Yesus menjadikan orang-orang yang melakukan kehendak Allah melalui ketaatan mendengar firman-Nya sebagai saudara-saudara-Nya.

D.   APPLICATION
Sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita harus memiliki kerinduan merenungkan firman-Nya, sebagai bentuk penyerahan diri kita kepada Tuhan dalam ketaatan memahami kehendak-Nya.
Kita dapat membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan melalui hidup takut dan hormat kepada-Nya, mendengar firman-Nya dan melakukannya. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar yang tidak mengandung sara. Komentar yang tidak sopan tidak mengikuti aturan akan di delete. Tuhan Yesus Memberkati...

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.