"DIALAH YANG KAMI BERITAKAN, APABILA TIAP-TIAP ORANG KAMI NASIHATI DAN TIAP-TIAP ORANG KAMI AJARI DALAM SEGALA HIKMAT, UNTUK MEMIMPIN TIAP-TIAP ORANG KEPADA KESEMPURNAAN DALAM KRISTUS. ITULAH YANG KUUSAHAKAN DAN KUPERGUMULKAN DENGAN SEGALA TENAGA SESUAI DENGAN KUASA-NYA, YANG BEKERJA DENGAN KUAT DI DALAM AKU." (KOLOSE 1:28-29)

MENTARI YANG TETAP BERSINAR DI BALIK GELAPNYA AWAN

Bacaan Alkitab: Matius 5:10-12

Gelapnya awan yang menutupi seantero mayapada tidak akan pernah membuat sinar sang surya meredup dan berhenti memancarkan cahayanya untuk memberi kehangatan dan kehidupan bagi semesta raya. Di balik awan yang gelap ia terus bersinar ke segala penjuru alam dan tidak ada satu pun yang dapat membuatnya berhenti untuk bersinar kecuali pada waktu yang sudah Tuhan tentapkan (Bdk. Mat. 24:29).

Mentari yang terus bercahaya di balik gelapnya awan ibarat kehidupan orang-orang yang mengasihi Tuhan, ia harus tetap bersinar dibalik beratnya tekanan sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Ada waktunya bahwa orang-orang percaya akan dianiaya, dicela dan difitnahkan segala yang yang jahat, namun hendaknya hal itu tidak membuat orang-orang percaya menyerah lalu meninggalkan Tuhan (Yoh. 16:1-4a), melainkan tetap bersukacita karena di balik semua itu ada pengharapan yang bernilai kekal. Tidak selamanya awan gelap akan menutupi cahaya sinar sang mentari.

Nama Kristen bermula dari sebuah ejekan terhadap kelompok yang menamakan dirinya sebagai pengikut Kristus, namun seiring dengan perkembangan waktu para pengikut Kristus semakin banyak oleh pemberitaan firman Tuhan oleh rasul-rasul dan bapa-bapa gereja, kemudian Kristen menjadi sebuah wadah yang disebut dengan agama Kristen. Kristen tumbuh dan terus bertumbuh dari penganiayaan-penganiayaan dari zaman ke zaman, ia melewati gelapnya awan kehidupan yang sering sekali memaksa orang-orang Kristen meninggalkan Tuhan, namun berkat keteguhan iman dari orang-orang percaya yang yakin akan pengharapan kekal, Kristen terus bercahaya sampai hari ini. Gereja Kristus akan tetap ada sampai kepada kesudahannya. Nyanyian Kemenangan Iman (NKI) bait ke 4 mengatakan bahwa;

Kuasa duniawi timbul tenggelam
Tapi Gereja Kristus takkan terbenam
Alam maut tak sanggup menjatuhkannya
Kristus memenuhi isi janji-Nya.

Dalam ucapan bahagia dalam Matius 5:1-12, Tuhan Yesus memberi perhatian khusus tentang masalah penganiayaan. Dari delapan ucapan bahagia mulai “berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah” sampai “berbahagialah orang yang membawa damai” masing-masing terdiri dari satu ayat, namun ketika sampai pada ucapan “berbahagialah orang yang dianiaya” terdiri dari tiga ayat. Ini mengindikasikan bahwa hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh orang-orang percaya mengingat penganiayaan terlalu riskan membuat orang-orang percaya menjadi murtad dan meninggalkan Tuhan seperti yang diperingatkan dalam Yohanes 16:1-4a.

Tuhan Yesus mau menguatkan pendengarnya bahwa di balik penganiayaan ada pengharapan kekal, oleh karena itu ada tiga kata yang penting dan sepadan diucapankan-Nya, yaitu; Berbahagialah, Bersukacita dan Bergembiralah. Kata-kata ini adalah kata-kata motivasi di tengah-tengah penganiayaan yang harus dialami oleh umat Tuhan. Iman kita tidak boleh meredup bahkan menjadi mati melainkan tetap hidup dan tak terpadamkan, seperti mentari yang terus bersinar di balik gelapnya awan. Sebuah lagu yang sudah sangat lama kiranya menjadi komitmen kita di hadapan Tuhan:

Dalam suka duka kukan tetap tersenyum
Diolok, dihina kukan tetap tersenyum
Kar’na kutahu Yesus Tuhan besertaku
Apapun terjadi kukan tetap tersenyum.

Kekayaan, kemewahan boleh kau ambil
Kekuatan, kedudukan boleh kau ambil
Asalkan jangan kau ambil Yesus Tuhanku
Apapun terjadi kukan tetap tersenyum

Mengapa kita tidak boleh menjadi lemah tetapi justru harus berbahagia, bersukacita dan bergembira?

1.    Di Balik Gelapnya Awan Kita Punya Kekayaan Yang Tidak Nampak oleh Mata Dunia (Ay. 10).

Apa kekayaan yang tidak Nampak oleh mata dunia? Yaitu warisan yang diberikan oleh Bapa kepada anak-anak-Nya, warisan yang tidak dapat direbut, dialihtangankan dan tidak menimbulkan pertetangan atau konflik dengan sesama hak waris, yaitu Sorga.

Kita tidak pernah mengklaim sorga itu milik kita, tetapi Tuhan Yesus telah menyatakan kepada kita bahwa Sorga itu milik kita yang hidup karena kebenaran dan percaya kepada Kristus sekalipun kita harus melewati tantangan iman, yaitu penderitaan dan penganiayaan. Itulah sebabnya juga rasul Petrus berkata; Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar” (1 Ptr. 3:14).

Yang membuat kita bertahan dalam penganiayaan adalah karena kita mempertahankan hak waris kita yang tak tergantikan oleh kekayaan apapun yang ada di dunia ini. Ketika kita meninggalkan dunia ini dengan segala yang kita miliki, kekayaan yang lebih besar akan kita terima dari Tuhan. Kita meninggalkan warisan yang kita miliki dunia untuk orang yang masih hidup dunia ini dan kita akan menerima warisan dari Tuhan yang bernilai kekekalan di dalam kerajaan Sorga. Inilah pengharapan yang membuat kita tetap berbahagia, bergembira dan bersukacita di balik penderitaan dan penganiayaan yang harus dialami oleh anak-anak Tuhan. Mentari tak pernah meredup dan tetap bersinar di balik gelapnya awan.

2.    Di Balik Gelapnya Awan Kita Punya Pengharapan Yang Tidak Dapat Diberikan Oleh Dunia (Ay. 11-12).

Selain kekayaan yang bernilai kekal yang sudah menjadi milik kita, kita juga memiliki pengharapan, yaitu pemberiaan Allah sebagai hadiah kepada mereka yang sudah teruji melewati penderitaan dan penganiayaan karena Kristus, “karena upahmu besar di Sorga”. Celaan, hinaan dan fitnah segala yang jahat tidak akan berarti dibandingkan pemberian Kristus. Kristuslah yang harus menjadi sumber pengharapan kita. Rasul Petrus mengatakan bahwa; Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. (1 Ptr. 4:14).

Tentang “upah yang besar” yang akan kita terima, Tuhan Yesus tidak memberi keterangan apapun tentang hal itu, namun karena ini tidak menyangkun hal-hal yang bersifat materi yang fana, maka kita dapat menangkapnya dengan iman bahwa apa yang Tuhan berikan sebagai upah adalah bagian dari kebahagiaan kita dan kemuliaan nama Tuhan. Namun ada penafsir yang menafsirkan bahwa upah yang akan kita terima adalah;

1.    Mahkota Kebenaran. Diberikan kepada mereka yang merindukan kedatangan Tuhan (Bdk. 2 Tim. 4:8).
2.    Mahkota Kehidupan. Diberikan kepada mereka yang mati karena Kristus (mati syahid) dan yang bertahan dalam pencobaan (Bdk. Why. 2:10; Yak. 1:12; Rm. 6:6-11).

3.    Mahkota Abadi. Diberikan kepada mereka yang mampu menguasai diri dalam pertandingan iman (Bdk. 1 Kor. 9:24-27).

4.    Mahkota Sukacita. Diberkan kepada orang yang dengan giat memberitakan Injil (Bdk. 1 Tes. 2:19; Fil. 4:1; Luk. 15:7).

5.    Mahkota Kemuliaan. Diberikan kepada orang-orang yang dengan setia menggembalakan domba-domba Allah (Bdk. 1 Ptr. 5:4; Ef. 4:11-16; Ams. 4:7-9).

Ada dua hal penting yang menjadi kekuatan iman kita di balik penganiayaan yang kita hadapi. Pertama tentu karena kita memiliki pengharapan yang tidak mungkin diberikan kepada dunia sebagai upah yang besar dan kedua adalah karena para nabi juga mengalami penderitaan yang sama (Ay. 12; Bdk. 2 Taw. 36:16; Kis. 7:52). Kalau kita dianiaya, dicela dan fitnahkan segala yang jahat, itu adalah bagian yang memang harus terjadi, bukan bermaksud untuk mencelakan melainkan supaya kita menjadi kuat, sempurna dan utuh, tidak kekurangan sesuatu apapun (Bdk. Yak. 1:2-4).

KESIMPULAN:
Mentari akan terus bercahaya memancarkan cahayanya dibalik gelapnya awan, tidak akan meredup dan berhenti untuk bersinar. Kehidupan orang-orang percaya tidak boleh menjadi lemah karena penderitaan dan penganiayaan. Dibalik penganiayaan tersimpan kekayaan yang dunia tidak pernah tahu tetapi yang terus kita pertahankan. Di balik pencobaan dan penganiayaan, Tuhan siapkan upah yang besar di Sorga, karena itu, berbahagialah, bersukacita dan bergembiralah.

Jangan padamkan semangat kita dalam mengikut Tuhan, karena demikianlah yang harus terjadi bagi orang-orang percaya untuk memperoleh bagian yang tak dapat layu yang disediakan oleh Allah bagi kita dan yang bertahan dalam pencobaan dan penganiayaan. Dunia boleh menbenci kita asalkan jangan kita kehilangan Kristus sebagai sumber pengharapan kita. Mari tunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki Kristus, memiliki segalanya. Tuhan Yesus memberkati. #KetutMardiasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar yang tidak mengandung sara. Komentar yang tidak sopan tidak mengikuti aturan akan di delete. Tuhan Yesus Memberkati...

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.