Bacaan Alkitab: Yakobus 5:7-11
A. PENDAHULUAN
Hidup sebagai seorang Kristen yang
sungguh-sungguh bukan hanya sebuah identitas yang nampak dari luar saja tetapi
yang terpenting adalah kualitas hidup yang lahir dari hati yang beriman kepada
Tuhan kemudian terpancar melalui karakter yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.
Karakter hidup Kristen yang baik
ditunjukkan melalui cara kita menyikapi suatu keadaan entah itu keadaan baik
maupun buruk. Terutama saat-saat kita berhadapan dengan suatu keadaan yang
memaksa semua orang untuk menyerah dan berpikir untuk mundur dari perhelatan
hidup yang semakin berat.
Berpandangan positif adalah salah satu
cara terbaik untuk bertahan dan terus berjuang walaupun harus terluka. Proses
yang berat adalah sebuah tantangan untuk sampai kepada tujuan yang lebih besar.
Inilah juga yang tersirat dalam pesan yang disampaikan oleh Yakobus kepada dua
belas suku Israel yang ada diperantauan (Yak. 1:1), supaya mereka membangun
karakter hidup Kristen yang kuat menghadapi banyaknya pencobaan yang datang
sehingga mereka dapat bersabar sampai kepada kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Pemahaman yang benar seperti inilah yang
akan membentuk karakter hidup kita sebagai orang-orang percaya kepada Tuhan
sekalipun kita diperhadapkan dengan banyaknya pencobaan di dunia ini.
B. KARAKTER ORANG PERCAYA
Pemahaman yang benar terhadap suatu
keadaan melahirkan sebuah karakter kehidupan baik seperti apa yang diharapkan
oleh Yakobus kepada pembaca suratnya.
1.
Memiliki Keteguhan Hati Sambil Menantikan
Kedatangan Tuhan Yang Kedua Kali (Ay. 7-9).
Keteguhan
hati adalah sebuah sikap yang mencerminkan karakter hidup yang beriman kepada
Tuhan. Keteguhan hati akan nampak saat-saat seseorang berada di dalam zona
kehidupan yang berbahaya, karena di situlah ujian yang sesungguhnya yang
memaksa kita untuk menentukan sebuah sikap, maju untuk sebuah tujuan atau
mundur karena tantangan.
Mengapa kita
harus memiliki keteguhan hati? Yakobus mengajak pembaca surat untuk memandang
jauh ke depan, yaitu pada kedatangan Tuhan yang kedua kali (Ay. 8). Yakobus
meyakinkan para pembaca suratnya bahwa penderitaan yang mereka hadapi kini akan
berakhir dengan indah pada waktu kedatangan Tuhan yang kedua kali, sehingga
mereka harus tetap menjaga stabilitas kehidupan mereka supaya tidak terpancing
dengan keadaan, tidak bersungut-sunggut yang menyebabkan terjadinya
pertengkarang antara sesama anggota tubuh Kristus.
Kesabaran
mereka dalam menghadapi penderitaan akan berakhir indah, seperti seorang petani
yang menantikan hasil yang berharga dari hasil tanahnya dan bersabar sampai
kepada pergantian musim tiba (Ay. 7). Demikianlah seorang Kristen harus
memiliki keteguhan hati dan bersabar hingga Tuhan datang.
2.
Belajar Dari Kisah dan Ketekunan Para Nabi
(Ay. 10-11).
Belajar dari
kisah kehidupan orang lain yang sudah
berhasil melewati sebuah proses kehidupan adalah hal yang sangat penting bagi kita, di mana
kita bisa menerapkan sebuah teladan kehidupan yang telah mereka lakukan, kita
dapat memetik nilai-nilai kehidupan yang memimpin kepada akhir yang memuaskan
dan membanggakan.
Yakobus
mengarahkan para pembacanya suratnya untuk melihat kembali teladan kehidupan
yang telah diwariskan oleh para nabi ketika mereka menghadapi sebuah
penderitaan, walaupun mereka hidup menuriti kehendak Tuhan, namun mereka juga
tidak luput dari yang namanya penderitaan (Ay. 10), namun akhirnya mereka juga
sampai kepada titik yang melegakan yaitu pemulihan dan kemenagan melewati
sebuah proses, sebuah akhir yang membahagiakan.
Yakobus
memberikan contoh dari kisah kehidupan nabi Ayub; “Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia,
yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub
dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena
Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.” (Ay. 11).
Tuhan Yesus
juga menyebutkan bahwa nabi-nabi kita terdahulu juga mengalami berbagai-bagai
penderitaan; “Bersukacita
dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah
dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Mat. 5:12).
Kita mendapat
gambaran yang begitu indah tentang akhir dari sebuah perjunagan melewati proses
yang memaksa untuk menyerah dan mundur. Itulah sebabnya pada awal suratnya,
Yakobus menyebut berbahagia orang-orang yang jatuh ke dalam berbagai-bagai
penderitaan, karena ada akhir yang jauh lebih indah daripada memutuskan untuk
mundur (Bdk. Yak. 1:2-4).
C. KESIMPULAN
Yakobus memberikan gambaran tentang
bagaimana sikap kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan dalam
menghadapi penderitaan atau masalah-masalah kehidupan di dunia ini.
Karakter hidup kita akan tercermin
melalui cara kita menyikapi sebuah keadaan, yaitu tetap bersabar dan memiliki
keteguhan hati karena pengharapan akan akhir yang lebih baik pada waktu
kedatangan Tuhan yang kedua kali dan selalu belajar dari teladan kisah
kehidupan para nabi-nabi Tuhan yang mengalami penderitaan.
D. PENERAPAN
Bagaimana dengan karakter hidup kita
sebagai orang yang percaya kepada Tuhan? Mari kita memandang penderitaan yang
sering kita alami sekarang ini sebagai sebuah proses untuk melangkah kepada
kehidupan yang lebih baik sambil memandang jauh ke depan. Teruslah belajar dari
kehidupan orang-orang yang telah berhasil melewati beratnya tantangan kehidupan
di dunia ini. Tuhan Yesus Memberkati. #MDS22072018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah Komentar yang tidak mengandung sara. Komentar yang tidak sopan tidak mengikuti aturan akan di delete. Tuhan Yesus Memberkati...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.