"DIALAH YANG KAMI BERITAKAN, APABILA TIAP-TIAP ORANG KAMI NASIHATI DAN TIAP-TIAP ORANG KAMI AJARI DALAM SEGALA HIKMAT, UNTUK MEMIMPIN TIAP-TIAP ORANG KEPADA KESEMPURNAAN DALAM KRISTUS. ITULAH YANG KUUSAHAKAN DAN KUPERGUMULKAN DENGAN SEGALA TENAGA SESUAI DENGAN KUASA-NYA, YANG BEKERJA DENGAN KUAT DI DALAM AKU." (KOLOSE 1:28-29)

KARAKTER HIDUP ORANG PERCAYA

Bacaan Alkitab: Yakobus 5:7-11

A.   PENDAHULUAN
Hidup sebagai seorang Kristen yang sungguh-sungguh bukan hanya sebuah identitas yang nampak dari luar saja tetapi yang terpenting adalah kualitas hidup yang lahir dari hati yang beriman kepada Tuhan kemudian terpancar melalui karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter hidup Kristen yang baik ditunjukkan melalui cara kita menyikapi suatu keadaan entah itu keadaan baik maupun buruk. Terutama saat-saat kita berhadapan dengan suatu keadaan yang memaksa semua orang untuk menyerah dan berpikir untuk mundur dari perhelatan hidup yang semakin berat.

Berpandangan positif adalah salah satu cara terbaik untuk bertahan dan terus berjuang walaupun harus terluka. Proses yang berat adalah sebuah tantangan untuk sampai kepada tujuan yang lebih besar. Inilah juga yang tersirat dalam pesan yang disampaikan oleh Yakobus kepada dua belas suku Israel yang ada diperantauan (Yak. 1:1), supaya mereka membangun karakter hidup Kristen yang kuat menghadapi banyaknya pencobaan yang datang sehingga mereka dapat bersabar sampai kepada kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Pemahaman yang benar seperti inilah yang akan membentuk karakter hidup kita sebagai orang-orang percaya kepada Tuhan sekalipun kita diperhadapkan dengan banyaknya pencobaan di dunia ini.
B.   KARAKTER ORANG PERCAYA
Pemahaman yang benar terhadap suatu keadaan melahirkan sebuah karakter kehidupan baik seperti apa yang diharapkan oleh Yakobus kepada pembaca suratnya.

      1.    Memiliki Keteguhan Hati Sambil Menantikan Kedatangan Tuhan Yang Kedua Kali (Ay. 7-9).
Keteguhan hati adalah sebuah sikap yang mencerminkan karakter hidup yang beriman kepada Tuhan. Keteguhan hati akan nampak saat-saat seseorang berada di dalam zona kehidupan yang berbahaya, karena di situlah ujian yang sesungguhnya yang memaksa kita untuk menentukan sebuah sikap, maju untuk sebuah tujuan atau mundur karena tantangan.

Mengapa kita harus memiliki keteguhan hati? Yakobus mengajak pembaca surat untuk memandang jauh ke depan, yaitu pada kedatangan Tuhan yang kedua kali (Ay. 8). Yakobus meyakinkan para pembaca suratnya bahwa penderitaan yang mereka hadapi kini akan berakhir dengan indah pada waktu kedatangan Tuhan yang kedua kali, sehingga mereka harus tetap menjaga stabilitas kehidupan mereka supaya tidak terpancing dengan keadaan, tidak bersungut-sunggut yang menyebabkan terjadinya pertengkarang antara sesama anggota tubuh Kristus.

Kesabaran mereka dalam menghadapi penderitaan akan berakhir indah, seperti seorang petani yang menantikan hasil yang berharga dari hasil tanahnya dan bersabar sampai kepada pergantian musim tiba (Ay. 7). Demikianlah seorang Kristen harus memiliki keteguhan hati dan bersabar hingga Tuhan datang.

      2.    Belajar Dari Kisah dan Ketekunan Para Nabi (Ay. 10-11).
Belajar dari kisah kehidupan orang lain yang sudah  berhasil melewati sebuah proses kehidupan adalah  hal yang sangat penting bagi kita, di mana kita bisa menerapkan sebuah teladan kehidupan yang telah mereka lakukan, kita dapat memetik nilai-nilai kehidupan yang memimpin kepada akhir yang memuaskan dan membanggakan.

Yakobus mengarahkan para pembacanya suratnya untuk melihat kembali teladan kehidupan yang telah diwariskan oleh para nabi ketika mereka menghadapi sebuah penderitaan, walaupun mereka hidup menuriti kehendak Tuhan, namun mereka juga tidak luput dari yang namanya penderitaan (Ay. 10), namun akhirnya mereka juga sampai kepada titik yang melegakan yaitu pemulihan dan kemenagan melewati sebuah proses, sebuah akhir yang membahagiakan.

Yakobus memberikan contoh dari kisah kehidupan nabi Ayub; Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.” (Ay. 11).

Tuhan Yesus juga menyebutkan bahwa nabi-nabi kita terdahulu juga mengalami berbagai-bagai penderitaan; “Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Mat. 5:12).

Kita mendapat gambaran yang begitu indah tentang akhir dari sebuah perjunagan melewati proses yang memaksa untuk menyerah dan mundur. Itulah sebabnya pada awal suratnya, Yakobus menyebut berbahagia orang-orang yang jatuh ke dalam berbagai-bagai penderitaan, karena ada akhir yang jauh lebih indah daripada memutuskan untuk mundur (Bdk. Yak. 1:2-4).

C.   KESIMPULAN
Yakobus memberikan gambaran tentang bagaimana sikap kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan dalam menghadapi penderitaan atau masalah-masalah kehidupan di dunia ini.

Karakter hidup kita akan tercermin melalui cara kita menyikapi sebuah keadaan, yaitu tetap bersabar dan memiliki keteguhan hati karena pengharapan akan akhir yang lebih baik pada waktu kedatangan Tuhan yang kedua kali dan selalu belajar dari teladan kisah kehidupan para nabi-nabi Tuhan yang mengalami penderitaan.

D.   PENERAPAN
Bagaimana dengan karakter hidup kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan? Mari kita memandang penderitaan yang sering kita alami sekarang ini sebagai sebuah proses untuk melangkah kepada kehidupan yang lebih baik sambil memandang jauh ke depan. Teruslah belajar dari kehidupan orang-orang yang telah berhasil melewati beratnya tantangan kehidupan di dunia ini. Tuhan Yesus Memberkati. #MDS22072018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar yang tidak mengandung sara. Komentar yang tidak sopan tidak mengikuti aturan akan di delete. Tuhan Yesus Memberkati...

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.