"DIALAH YANG KAMI BERITAKAN, APABILA TIAP-TIAP ORANG KAMI NASIHATI DAN TIAP-TIAP ORANG KAMI AJARI DALAM SEGALA HIKMAT, UNTUK MEMIMPIN TIAP-TIAP ORANG KEPADA KESEMPURNAAN DALAM KRISTUS. ITULAH YANG KUUSAHAKAN DAN KUPERGUMULKAN DENGAN SEGALA TENAGA SESUAI DENGAN KUASA-NYA, YANG BEKERJA DENGAN KUAT DI DALAM AKU." (KOLOSE 1:28-29)

DINAMIKA PENTAKOSTA

Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 2:1-13
 Pentakosta adalah suatu peristiwa yang menandai gereja dan orang-orang percaya sebagai objek penyataan Roh Kudus. Pentakosta adalah suatu peristiwa yang sangat penting mengawali perkembangan gereja dari dan ke seluruh dunia.
Pentakosta adalah penggenapan janji TUHAN kepada gereja-Nya, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yoh. 14:16-17). Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Luk. 24:29).
Pada hari Pentakosta semua orang percaya berkumpul dalam ketaatan sebagaimana yang diperintahkan kepada mereka oleh Tuhan supaya mereka tinggal di kota (bdk. Kis. 1:4-5), dan pada saat itu juga Roh Kudus turun ke atas mereka (Kis. 2:1-4). Semua orang yang berkumpul menerima kuasa Roh Kudus. Turunnya Roh Kudus berdampak dengan sangat hebat bagi mereka dan bagi gereja sampai sekarang ini, namun bagi mereka yang tidak percaya mengganggap tanda-tanda yang terjadi pada waktu itu sebagai hal yang biasa saja bahkan mengatakan orang yang sedang kepenuhan Roh disebut sebagai orang yang sedang mabuk oleh anggur (Ay. 13).
Pentakosta adalah dinamika yang mewujudkan gereja-Nya menjadi kuat dan berwibawa. Pentakosta adalah sebuah kekuatan yang tak terbendung yang membuat gereja tumbuh menjadi besar sekalipun menghadapi hambatan dari zaman ke zaman. Mari kita melihat bagaimana Pentakosta itu mewujudkan gereja-Nya menjadi kuat dan berwibawa;
1.    Pentakosta Adalah Kuasa Yang Mempersatukan (Ay. 4-11).
Ketika semua orang percaya berkumpul sebagaimana perintah Tuhan Yesus kepada mereka, Tuhan menggenapi janji-Nya tentang Roh Kudus (Ay. 1-4). Roh Kudus dicurahkan dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus sehingga mereka mulai berkata-kata dengan bahasa-bahasa seperti yang diberikan Roh Kudus kepada mereka (Ay. 4).
Peristiwa tersebut mengundang takjub khalayak orang banyak dari berbagai suku dan bangsa, karena mereka mendengar orang-orang yang berkumpul di situ berbicara dengan bahasa-bahasa yang dapat dimengerti yaitu bahasa suku mereka masing-masing, padahal mereka adalah orang-orang Galilea (Ay. 7). Orang yang berbeda suku dan bahasanya justru mereka mengerti dengan baik apa yang mereka ucapkan (Ay. 8-11). Mengapa bisa terjadi demikian? Itulah kuasa Roh yang mempersatukan mereka. Roh Kudus menyatukan berbagai perbedaan menjadi harmoni yang indah.
Bahasa adalah symbol kesatuan. Itulah sebabnya dikatakan bahwa bahasa adalah alat pemersatu bangsa. Jadi dinamika Pentakosta adalah Kuasa yang mempersatukan. Mempersatukan jemaat yang berbeda-beda suku dan bahasanya, berbeda-beda motivasi dan kepentingannya menjadi satu dalam Kristus. Semua perbedaan dapat dimengerti untuk menciptakan nada-nada yang indah untuk di dengar, dilihat dan dirasakan.
2.    Pentakosta Adalah Kuasa Yang Untuk Memuliakan Allah (Ay. 11).
Pada hari Pentakosta tidak ada hal-hal yang lain yang mereka ucapkan dan lakukan. Semua mereka larut dalam kuasa Roh untuk memuliakan TUHAN. Tidak ada catatan tentang apa yang mereka ucapkan, namun dapat kita mengerti dengan baik bahwa apa yang mereka lakukan adalah memuliakan Allah. Mereka berkata-kata tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (Ay. 11b).
Banyak orang yang tidak mengerti tentang apa yang terjadi. Mereka yang menyaksikan tanpak bingung dan bertanya-tanya “Apakah artinya ini) Ay. 12). Bahkan ada juga nada-nada negatif (Ay. 13).
Kuasa itu turun dan membuat orang-orang percaya fokus kepada perkara-perkara yang memuliakan Tuhan. Jadi setiap orang yang percaya kepada Tuhan, menerima kuasa Roh Kudus, hadir berkumpul untuk memuliakan Tuhan dan menceritakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar. Jadi Dinamika Pentakosta menjadikan jemaat sebagai gereja yang memuliakan Tuhan.
Jikalau kita hadir untuk berkumpul di gereja namun tidak ada tujuan untuk memuliakan Tuhan melalui cara dan sikaf kita beribadah, maka kita tidak akan menikmati persekutuan dengan Tuhan dan kita hanya memuliakan diri kita sendiri dan apa yang kita miliki.
KESIMPULAN:
Hari Pentakosta adalah kekuatan gereja, menjadikan gereja berwibawa dan penuh dengan kuasa, yaitu kuasa yang mempersatukan jemaat dari berbagai perbedaan ke dalam irama yang indah. Yang kedua adalah kuasa yang membuat jemaat hadir sebagai satu-satunya gereja yang memuliakan Allah.
Gereja dipilih oleh Allah untuk menceritakan perbuatan-perbuatannya yang besar bagi dunia. Gereja dipilih sebagai satu-satu alat untuk menyatakan kehendak-Nya, dan Roh Kudus melalui Pentakosta menjadikan gereja menjadi kuat dan berwibawa sampai hari ini. itulah Dinamika Pentakosta. Mari kita tetap bersatu sebagai jemaat yang sudah menerima kuasa, yaitu Roh Kudus dan hidup sebagai jemaat yang memuliakan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. #Ketut Mardiasa